Kebal sama komentar orang, komika berdarah Tionghoa ini umbar obrolan ‘Ngenest’ versi Ernest!
Ernest Prakasa.. ya, komika berdarah Tionghoa ini terus menunjukkan karya-karyanya yang terbilang sukses di dunia perfilman tanah air. Usai sukses meraih penghargaan sebagai Penulis Skenario Terbaik di ajang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2016 lewat filmnya Ngenest, Ernest kini siap menggebrak lewat karya filmnya yang berjudul ‘Cek Toko Sebelah’.
Nah, jauh sebelum film Cek Toko Sebelah yang sekarang tengah tayang di bioskop-bioskop kesayangan kalian, POPULAR pernah lho dapat kesempatan wawancara ekslusif dan diajak ngobrol ‘Ngenest’ versi dirinya.
Seperti apa obrolannya? Yuk kita simak…
Siapa sih yang pertama kali bilang lo lucu?
Hmm.. Teman-teman SD dan SMP gue. Karena dari dulu memang gue suka nyeletuk di kelas dan mereka pasti ketawa. Dari situ merasa kayaknya gue bisa ngelucu.
Apa benefit bisa melucu di depan banyak orang saat itu?
Lumayan sih jadi sering disuruh nge-MC di acara-acara sekolah. Terus waktu kuliah bisa nyambi jadi penyiar radio.
Lo udah sering naik-turun panggung. Ada ritual khusus sebelum beraksi di depan banyak orang?
Paling mondar-mandir aja, sambil dengar lagu, menghapal materi, ataupun twitteran. Apa aja yang penting sambil mondar-mandir.
Insomnia Alias Sulit Tidur? Ini 5 Cara Simpel Atasi Insomnia!
Tapi sehari-harinya, apakah lo sekocak di panggung?
Haha. Jujur sih gue merasa biasa saja. Gue ini nggak punya banyak teman. Jadi kalau lagi nggak ada jadwal, gue lebih banyak meluangkan waktu untuk berkumpul dan bermain sama anak dan istri. Ke mall, ke taman, olahraga, pokoknya quality time with family.
Pelajaran apa yang lo dapat selama empat tahun berkarier di jalur komedi?
Hmm.. Pelajaran paling berharga yang gue dapat sejauh ini adalah sekarang gue udah kebal sama komentar orang. Gue udah bisa filter apa yang perlu gue dengar dan apa yang nggak perlu dipikirin, dari yang beneran peduli sampai yang sirik.
Hati-hati, 5 Tanda Asmara Ini Bisa Perburuk Karir!
Lebih nervous saat jadi komika atau sutradara?
Jadi komika sih, karena harus berhadapan langsung dengan orang banyak. Kalau film kan prosesnya panjang, mungkin akan lebih deg-degan saat film gue dirilis di bioskop nanti.
Apa ekspektasi terhadap film garapan lo ini?
Pastinya bukan dalam bentuk angka, ya. Ekspektasi gue lebih pada apa yang gue bayangkan saat nulis skenario sesuai dengan yang ada di layar. Berarti gue bisa menerjemahkan sebuah tulisan jadi film. Itu sih patokan sukses gue untuk film ini.
Weekend Seru Nan Panas? 10 Film Porno Ini Klasik Maksimal
Saatnya pilih cepat. Bule sepantaran, hot mom dengan 1 anak, atau ABG?
Hot mom aja deh yang lebih seksi.
Hentai atau real movie?
Real, dong! Dari dulu gue nggak suka sama kartun bokep, konsepnya aneh.
Pilih cewek berbikini atau berkimono?
Kimono kayaknya lebih kinki sih. Hahaha!
Well... Gimana obrolan ngenesnya? Puas perhatiin obrolannya, sekarang kita Cek Toko Sebelah yuk..
Text by: Karina TH
Photo by: Tony Santana