Soal keintiman suami istri, hubungan seks penting untuk dilakukan. Sayangnya, libido rendah seringkali menjadi halangan bagi pasangan untuk mewujudkan keintiman dalam rumah tangga.
Libido yang rendah disebabkan oleh beberapa hal. Mengutip Medical Daily pada Minggu (3/2/2019), lima kondisi ini bisa menyebabkan menurunnya gairah seksual.
1. Penyakit tiroid
Kondisi seperti hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif, terkait dengan berbagai gejala salah satunya disfungsi seksual. Hal ini dikarenakan adanya gangguan dalam produksi hormon. Beberapa wanita mengalami menurunnya pelumasan di vagina mereka, sehingga merasakan hubungan seksual yang menyakitkan.
Meskipun ini lebih sering terjadi pada wanita, namun pada pria masalah tersebut bisa menyebabkan ejakulasi dini atau tertunda. Apabila keseimbangan hormon tidak dipulihkan dengan pengobatan, maka berkurangnya energi yang penting bagi dorongan seksual ikut terpengaruh.
2. Menopause
“Selama transisi menopause, dampak fisik mulai dari penurunan kadar estrogen, keringat di malam hari, hingga kekeringan vagina, bisa merusak motivasi dan dorongan seksual,” ungkap North American Menopause Society.
Namun, tidak semua orang kehilangan hasrat seksual di usia tua. Namun, kekurangan testosteron bisa menyebabkan berkurangnya gairah seks bagi pria dan wanita.
3. Stres dan kelelahan
Bekerja yang terlalu berlebihan bisa membuat pria atau wanita kehilangan dorongan untuk bercinta. Di beberapa kasus, kelelahan membuat seseorang mengalami libido yang rendah.
“Banyak wanita puas dengan hubungan mereka dan menikmati seks ketika berlangsung, tetapi mereka terlalu lelah dan stres untuk merasakan hasrat seksual,” kata profesor psikologi University of Florida, Amerika Serikat, Laurie Mintz. Selain itu, karena arteri menyempit akibat stres, ini bisa menyebabkan gejala disfungsi ereksi pada pria.
Ini Posisi Bercinta yang ‘Pas’ Dicoba Untuk Malam Minggu! Yuk Cobain…
4. Pengobatan tertentu
Beberapa obat diketahui berpengaruh bagi hasrat seksual seseorang. Misalnya antidepresan, pil KB, antihistamin, anti-kejang, serta penghilang rasa sakit opioid. Menurut Prevention, beberapa efek yang berlangsung termasuk gangguan dalam produksi hormon, kesulitan mencapai orgasme, serta berpengaruh pada suasana hati.
5. Kurang cahaya
Para peneliti di Italia pada 2016 menemukan bahwa terapi cahaya mampu membantu mengembalikan kepuasan seksual yang lebih baik pada pria. Ini membuat mereka mampu menghadapi masalah terkait dorongan seksnya.
“Meningkatnya kadar testosteron menjelaskan tentang semakin besar kepuasan seksual yang dilaporkan,” ungkap profesor di University of Siena di Italia, Andrea Fagiolini.
“Di belahan bumi utara, produksi testosteron tubuh secara alami menurun dari November hingga April, dan kemudian naik terus di musim semi dan musim panas, dengan puncaknya di bulan Oktober,” tambah Fagiolini.