Ini Alasan Kenapa Karyawan Terbaik Pada Mengundurkan Diri!

0
4
karyawan terbaik

Isu pemecatan karyawan atau pemutusan hubungan kerja bukanlah hal baru di dunia kerja. Ini Alasan Kenapa Karyawan Terbaik Pada Mengundurkan Diri!

Isu pemecatan karyawan atau pemutusan hubungan kerja bukanlah hal baru di dunia kerja. Namun yang kini menjadi fenomena aneh adalah karyawan dengan suka rela mengundurkan diri. Bahkan bukan hanya karyawan biasa, tetapi juga karyawan terbaik dengan prestasi cemerlang di kantor.

Ternyata tindakan para karyawan tersebut ada alasannya. Berikut 5 alasan kenapa karyawan terbaik malah mengundurkan diri dari pekerjaan.

1. Gaji Terlalu Kecil

Karyawan berharap dengan membaiknya performa kerja, maka ada peningkatan dalam urusan pendapatan. Meskipun gaji tidak naik, paling tidak ada fasilitas baru yang diperoleh. Jika performa mereka terus meningkat tetapi gajinya tetap, mereka bisa berpikir kantor hanya mengeksploitasi dirinya.

Terapkan 5 Cara Ini Untuk Ubah Kerja Keras jadi Kerja Cerdas!

2. Tawaran Menarik di Tempat Lain

Bila prestasi tak ditunjang dengan perbaikan pendapatan, jangan heran bila karyawan akan keluar kerja. Apalagi bila ada perusahaan lain yang memiliki penawaran gaji atau fasilitas lebih baik. Dan kamu perlu tahu, orang yang bertugas merekrut karyawan terbaik dari kantor lain dinamakan ‘headhunter’.

3. Terlalu Monoton dan Membosankan

Manusia adalah makhluk yang dinamis. Ia selalu bergerak mencari hal yang baru dan tantangan. Bahkan bila sebuah pekerjaan dihadapkan pada rutinitas yang monoton, besar kemungkinan karyawan akan meninggalkannya karena rasa bosan.

4. Kurang Diapresiasi

Tak ada yang menghargai prestasi atau kemajuan yang dibawa oleh seorang karyawan. Maka jangan heran bila karyawan tersebut memilih mundur dari pekerjaan.

Ini 5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Bisa Bikin Dibenci Orang!

5. Terlalu Banyak Intrik dan Drama di Kantor

Intrik dan drama bisa terjadi di mana saja, kantor misalnya. Berawal dari perasaan iri karyawan lain yang punya prestasi terbaik, sehingga menciptakan kompetisi yang tidak sehat. Misalnya menyebarkan gosip buruk dan sebagainya hingga membuat karyawan harus mengundurkan diri.

 

(Visited 12 times, 1 visits today)