Pernahkah kamu mengalami satu fenomena bermimpi dimana kamu bisa mengendalikan diri dan membuat keputusan seutuhnya dengan pikiranmu? Fenomena tersebut disebut dengan lucid dream. Kamu tidaklah kesurupan atau sedang berada di bawah genjutsu-nya Sasuke Uchiha, kamu sedang terlelap dengan nyenyaknya dan bermimpi.
Fenomena ini terkenal pada era 60’an hingga akhir tahun 80’an. Generasi milenial melewatkan berbagai perdebatan mengenai konsep lucid dream yang bahkan melibatkan para ahli berbagai cabang ilmu pada masa itu.
Istilah ini digunakan pertama kali oleh penulis dan psikiatris berkebangsaan Belanda Frederik van Eeden pada sebuah artikel yang ia tuliskan pada tahun 1913.
Jauh sebelum peradaban modern, manusia telah menyadari fenomena dan kemampuan untuk mengendalikan diri dalam mimpi. Seperti di Yunani, Aristoteles menuliskan, “Acap kali, saat seseorang sedang tertidur, ada sesuatu dalam kesadaran yang hadir padahal sedang bermimpi.”
Beberapa ahli ilmu psikis menggunakan fenomena ini sebagai bentuk terapi kejiwaan.
Dalam agama Budha dan Hindu India, mimpi lucid merupakan bagian dari praktek Yoga dan meditasi.
Banyak orang yang mencoba mencapai fenomena ini karena menyenangkan, seperti bisa menerbangkan diri, menuju tempat – tempat yang belum pernah dikunjungi, dan mengeksplorasi alam semesta. Akan tetapi, lucid dream sebenarnya sangat bermanfaat untuk merefleksikan diri, berbincang – bincang dengan jati diri yang sesungguhnya, sebelum membuat keputusan penting dalam realitas.
Terlebih lagi jika kamu seorang yang bekerja di sektor industri kreatif, mimpi lucid merupakan sumber inspirasi artistik yang tidak terbatas. Banyak dari mereka yang bekerja di bidang seni visual, musik, dan sebagainya yang memilih untuk mempelajari cara mencapai mimpi lucid ketimbang menggunakan zat kimia LSD.
Bahaya yang muncul dari mimpi lucid adalah mengalami sleep paralysis atau yang biasa disebut oleh orang Indonesia sebagai tindihan. Namun, tidak banyak yang mengalami, hanya beberapa orang yang pernah mengalami fenomena ini.
Saat ini hanya mereka para geek yang mengikuti perkembangan dan metode – metode untuk bisa mengendalikan mimpi.
Kabar baiknya, bukan hanya para lucid dreamer yang bisa mengendalikan mimpi, kamu juga bisa mempelajari cara masuk ke fase dalam mimpi ini. Tertaik untuk mencoba?