Industri perfilman Indonesia pada tahun 2017 dapat dikatakan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Baik dari segi cerita, sinematografi, maupun pencapaian film itu sendiri. Beberapa dari film yang tayang tersebut berhasil melampaui target audience yang ingin dicapai.
Selain mengalami perkembangan, beberapa film tersebut juga membanggakan Indonesia di kancah Internasional loh, POPIe. Dari tahun ke tahun, beberapa proyek film berkualitas bahkan berhasil mewakili Indonesia di festival film bergengsi di dunia.
Critical Eleven
Jarang sekali film Indonesia yang diadaptasi dari novel akan berakhir apik hasilnya. Siapa sangka, Monty Tiwa dan Robert Ronny berhasil membuat film adaptasi novel best seller Ika Natassa dengan apik. Pemilihan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti sebagai tokoh utama pun tepat. Meski sebelumnya banyak penggemar yang protes atas pemilihan peran tersebut. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari penulis novel yang ikut andil dalam proses pembuatan film.
Pengabdi Setan
Thanks to Joko Anwar yang membuat penggemar film Indonesia bernapas lega. Akhirnya film Indonesia tidak menjual pornografi! Salah satu film yang wajib banget ditonton ini berhasil menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Selain itu, Pengabdi Setan juga berhasil memborong banyak penghargaan di Piala Citra Indonesia 2017 antara lain sutradara terbaik, musik terbaik, editing terbaik, pemeran anak terbaik, efek visual terbaik, sinematografi terbaik. Bahkan film ini juga akan ditayangkan di beberapa negara Asia seperti Malaysia dan Singapura, serta negara-negara di Amerika Latin.
Marlina: Pembunuh dalam Empat Babak
Peran Marsha Timothy sebagai Marlina benar-benar berhasil mencuri perhatian. Sesuai dengan judulnya, cerita dalam film ini dibagi menjadi empat babak yaitu perampokan di rumah Marlina, perjalanan Marlina ke kantor polisi, pengakuan Marlina, dan perjuangan terakhir Marlina sebagai wanita. Film yang disutradari Mouly Surya ini berhasil mendapatkan pernghargaan di Tokyo Filmex Iternational Film Festival 2017 serta penghargaan prestisius dari festival film di Maroko, Spanyol, dan Filipina. Selain itu, film ini juga berhasil membuat penonton segera ingin ke Sumba setelah menontonnya.
