Pengantin baru di luar sana nekat lakukan sesi foto di aliran lahar gunung berapi
Sesi foto pernikahan biasanya dilakukan di tempat-tempat mainstream, seperti di taman, pantai, atau studio. Namun, lokasi-lokasi seperti itu rupanya tak berlaku bagi pengantin baru di luar sana. Tergerak untuk menciptakan gambar pernikahan yang tak biasa, pasangan tersebut nekat foto di aliran lahar sebuah gunung berapi.
Pasangan yang kami maksud adalah Lauren dan Alex. Mereka berdua melangsungkan sesi foto ekstrem tersebut di Gunung Kilauea yang berlokasi di Hawaii. Berbalut gaun putih serta jas berkelir biru tua, mereka berfoto ria dengan latar belakang lava yang tengah mengalir ke arah laut.
Ide foto di aliran lahar tersebut datang dari seorang fotografer bernama Jenna Lee. Awalnya, ketika lava dari Kilauea mengalir ke pantai tenggara pulau utama bulan lalu, Jenna bertekad untuk melakukan sesi foto di lokasi tersebut.
Sampai pada akhirnya Jenna bertemu dengan Lauren dan Alex yang notabene cinta petualangan. Pasangan yang belum lama menikah itu rupanya tertarik dengan konsep yang ditawarkan oleh Jenna dan mengaku bersedia melangsungkannya.
Untuk mencapai aliran lava, ketiganya harus mendaki sejauh tiga mil. Mereka juga harus melalui jalur bebatuan yang tak rata dan tajam. Diketahui, mereka memulai perjalanan ketika hari masih gelap, sekitar pukul 3.30 pagi waktu setempat.
“Ketika lava mulai mengarah menuju pantai, magma akan bersinar merah terang. Saat itu, Anda bisa merasakan panas yang memancar dari dalam,” ujar Jenna seperti dilansir Huffington Post.
Baca juga: Tren Foto Menutup Payudara Pakai Ikan Lagi Ramai di Instagram
Terkait sesi pemotretan yang tak biasa itu, ahli vulkanologi dari University of Hawaii, Ken Rubin, angkat bicara. Menurutnya, sesi foto di aliran lahar tersebut tidaklah ilegal. “Kendati demikian, siapapun yang ingin melakukannya ada baiknya tetap memerhatikan keselamatan. Melakukan pengamatan menyeluruh sebelum datang ke lokasi lava merupakan tindakan tepat,” jelasnya.
Oh ya, usai melakukan sesi foto, Jenna, Lauren dan Alex, mengembalikan semua bunga yang dipakai untuk properti ke Madame Pele, dewi Hawaii gunung berapi. Menurut informasi, hal itu dilakukan untuk menghormati budaya setempat.
