Kuliah di jurusan manajemen bisnis, wanita ini malah bekerja sebagai penjajal mainan seks
Nasib orang memang tak ada yang tahu! Seperti halnya yang dialami oleh wanita 22 tahun asal Australia, Paige Gregory. Sempat mengenyam bangku kuliah di jurusan manajemen bisnis dan hiburan, ia pada akhirnya malah memilih jalur lain, yakni bekerja sebagai penjajal mainan seks.
Keputusan Gregory mengemban profesi tersebut bermula ketika dirinya melihat ada lowongan kerja di situs Seek. Dalam iklannya disebutkan bahwa produsen sex toys Lovehoney.com.au sedang membutuhkan karyawan yang bertugas sebagai penjajal mainan seks.
Menurut penuturan Gregory, saat itu awalnya ia hanya main-main melamar pekerjaan di bidang tersebut. Alasannya adalah karena ilmu yang didapat di universitas tak sesuai dengan lowongan yang tersedia. Namun, setelah mendapat dukungan dari keluarga dan neneknya, akhirnya Gregory bersedia menerima tawaran itu.
“Setelah membaca iklan dan mengirim surat lamaran, aku ternyata dipanggil untuk wawancara. Ketika itu, aku berpikiran untuk mengambil pekerjaan tersebut secara paruh waktu. Tapi, setelah dijalani, profesi sebagai penjajal mainan seks ternyata menyenangkan dan aku pun telah melakoninya selama beberapa tahun,” ujar Gregory seperti dilansir news.com.au.
Gregory juga mengaku bahwa dirinya sangat nyaman dengan apa yang dikerjakan, terlebih ia memiliki tim kerja yang begitu ramah. Kata dia,”Aku benar-benar menikmatinya. Apalagi ada pernak-pernik gratis yang bisa kumiliki.”
Dildo dan simbol kelamin
Di sisi lain, Gregory juga jadi wanita pertama yang mengungkapkan bahwa profesi sebagai penjajal mainan seks tak hanya sekedar urusan dildo atau simbol kelamin semata. Diutarakannya, profesi yang ia jalani sebenarnya membantu orang lain dalam menemukan mainan seks yang cocok untuk digunakan.
Level Pertama yang Paling Wajib Dicatat Sebelum Main-Main dengan Mainan Seks
“Melalui pekerjaan ini, aku juga ingin mengubah pandangan orang banyak yang selama ini kerap menilai mainan seks sebagai sebuah perangkat yang ‘kotor’. Faktanya, mainan seks masih sangat tabu di masyarakat. Beberapa orang masih menganggapnya sebagai pornografi. Intinya, aku sangat senang karena bisa membantu orang lain dalam tingkatkan kenikmatan di atas ranjang ,” pungkas Gregory.
Gregory menambahkan, mainan seks yang bermutu tinggi pada dasarnya harus memenuhi tiga kriteria. ”Yang pertama harus berkualitas, tidak berisik saat dipakai, dan yang terakhir adalah wajib tahan air,” tutupnya.
Hmm, kira-kira, berapa ya penghasilan yang diterima Gregory dari pekerjaan tersebut?