Pernahkah Anda sebagai seorang atasan menghukum seorang karyawan yang melakukan kesalahan? Your The Boss… Begini Cara Mengatasi Anak Buah yang Kerap Bikin Kesalahan!
Sebagai atasan, Anda tentu ingin semua bawahan Anda rajin bekerja, kan? Akan tetapi, selalu saja ada karyawan yang malas bekerja dan kerap bikin kesalahan. Kondisi ini jika dibiarkan dapat mempengaruhi kinerja tim dan kinerja Anda sebagai atasan. Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Lima langkah berikut dapat Anda gunakan untuk menangani bawahan yang malas dan kerap bikin kesalahan:
1. Panggil Ke Ruangan Anda
Hal pertama yang Anda lakukan adalah memanggil karyawan bersangkutan ke ruangan Anda. Utarakan pengamatan Anda terhadap perilaku dan kinerja dia. Sampaikan juga bahwa Anda siap membantu dia untuk kembali rajin bekerja. Yang perlu Anda ingat saat pemanggilan tersebut adalah menciptakan suasana kondusif sehingga bawahan yang salah tersebut nyaman berdiskusi atau tidak terintimidasi.
Waspada! 5 Tipe Karyawan Seperti Ini Rawan Banget Dipecat!!!
2. Cari Tahu Kesalahannya
Setelah maksud pemanggilan disampaikan, tanyakan penyebab kemalasan karyawan bersangkutan. Umumnya karyawan yang malas dan buat kesalahan saat bekerja disebabkan oleh masalah pribadi atau masalah pekerjaan.
Masalah pribadi bisa mencakup ketidakharmonisan keluarga, gangguan kesehatan, kebiasaan buruk, atau kekurangan finasial. Sementara itu, masalah pekerjaan dapat berupa beban pekerjaan yang berlebihan, konflik dengan rekan kerja, peralatan kerja yang tidak ada atau tidak standar, lingkungan kerja yang tidak aman, dan penilaian kinerja yang tidak objektif.
3. Sampaikan Manfaat dan Kerugian
Seperti yang mungkin Anda ketahui, motivasi seseorang bertindak ada dua yaitu mendapatkan manfaat atau menghindari kerugian (kesengsaraan). Anda dapat memotivasi karyawan Anda dengan menyampaikan hal-hal baik untuk dirinya dan perusahaan jika dia kembali rajin bekerja dan terhindar dari kesalahan. Selain itu, beritahukan juga kerugian atau konsekuensi dari malas bekerja. Tentunya ini adalah kebalikan dari keuntungan.
4. Pantau Perkembangan
Salah satu aspek yang membuat atasan berwibawa adalah kemampuan memantau atau mengontrol. Oleh karena itu, pantau perkembangan bawahan tersebut secara berkala, misalnya sekali dalam dua minggu. Ini untuk memastikan apakah program atau instruksi Anda kepada bawahan tersebut dilaksanakan sekaligus mengetahui perkembangan perilaku si karyawan bersangkutan.
5. Beri Sanksi
Pemberian sanksi adalah langkah terakhir yang harus dilakukan kalau keempat langkah di atas tidak berhasil. Agar berjalan baik, sanksi ini harus berlandaskan peraturan perusahaan atau undang-undang dan diputuskan bersama pihak personalia dan serikat pekerja (jika sanksi tersebut relatif berat, misalnya Surat Peringatan 2 ke atas).
Secara psikologis, seorang karyawan yang mendapat sanksi akan berpikir dan takut mengulangi hal yang sama sehingga ia “dipaksa” untuk memperbaiki dirinya.