Masih ingat dengan jaket bomber yang sempat nge-tren pas Presiden Joko Widodo memakainya pas konferensi pers demo 4 November 2016?

Yup, saat menggelar jumpa pers Jokowi terlihat menutupi kemeja putihnya dengan jaket bomber berwarna hijau army. Sontak saja, jaket itu langsung ramai diperbincangkan di linimasa media sosial!

Jika ditelisik sejarah jaket bomber, awalnya jaket itu dipakai untuk para perwira Angkatan Udara Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.

10 Benda Ini Jangan Pernah Ada Dalam Lemari Pakaian

Dikutip dari Mashable, jaket kulit penerbangan tipe Tipe A-2  yang biasa disebut “bomber jacket” adalah jaket standar pada 1931 yang dikeluarkan untuk perwira AS Tentara Angkatan Udara setelah melakukan pelatihan penerbangan dasar.

Nah, jaket khas ini mewakili status dari pilot, jaket itu dikenakan dan dihiasi dengan bangga. Jaket yang terbuat dari kulit kuda itu menjadi kanvas sempurna untuk gambar wanita, karakter kartun, dan lainnya.

Entah karena alasan apa bagian belakang jaket ini dihiasi gambar-gambar wanita. Tapi sepertinya hal itu semata-mata hanya untuk menunjukkan kejantanan saja. (Ayam jantan kali!)

Pada pertengahan 1950-an, jaket ini mulai membuat transisi dari militer ke sipil. Setelah perang Korea dan Vietnam, orang mulai menghargai betapa hangat jaket itu. Ya, jaket ini jadi pakaian yang ideal untuk dikenakan di  musim gugur dan musim dingin. Pas untuk menghangatkan hati para tentara jones yang sendirian. (Eh!)

Dalam perkembangannya, era 70-an atau 80-an jaket bomber bertransformasi jadi item fesyen yang mainstream. Jaket adalah bagian besar dari gerakan punk, sering dipasangkan dengan t-shirt, skinny jeans, dan Doc Martens.

Ini Loh yang Dipikirkan Si Dia Ketika Pria Tampil Tanpa Sehelai Pakaian di Malam Intim

Jaket bomber pun banyak dipakai selebriti Hollywood  seperti Steve McQueen pada dalam The Hunter, Harrison Ford dalam franchise Indiana Jones, Tom Cruise pada Top Gun, dan sejumlah selebritis dunia lainnya.

Nah, jaket ini cocok nih dipakai waktu musim hujan, POPle!