Seperti negara-negara lain, animasi juga berkembang di Indonesia. Namun, perkembangannya bisa dibilang terhambat. Awal animasi modern di Indonesia ditandai oleh penayangan film ‘Si Doel Memilih’ karya Dukut Hendronoto pada 1955.
Sebelum membuat film itu, pria yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Ooq dikirim oleh Pusat Film Negara (PFN) ke Amerika Serikat untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Namun, di tanah air, Pak Ooq hanya bisa menularkan ilmunya tersebut ke beberapa orang saja.
3 Film Seksi Indonesia Kontroversial Tempo Doeloe
Pada tahun 1970an, film animasi semakin bermunculan di Indonesia, hal ini ditandai dengan film ‘Si Huma’ produksi PPFN. Dilanjutkan oleh ‘Si Unyil’ episode Timun Mas karya Pak Raden (Drs. Suyadi). Di tahun 1975, UNESCO membiayai empat orang Indonesia yaitu Norman Benny (Editior), Sasono Harjo (Pedidik animasi), Tampubolon (Pedidik animasi) dan Gotot Prakosa (IKJ) ke Singapura untuk belajar animasi.
Di era 80an dan 90an, muncul beberapa perusahaan animasi yang menerima order dari luar negeri seperti Asiana Wang Animation Taiwan yang punya gaya Disney, sedangkan untuk gaya anime ada Evergreen, Marsa Juwita Indah di Bali.
Kemudian muncul Red Rocket di Bandung, Bening di Yogyakarta dan Tegal Kartun. Pertama kali animasi Indonesia dipresentasikan dunia luar adalah saat Dwi Koendoro diundang undang untuk mengikuti Festival Animasi Internasional di Hiroshima Jepang pada tahun 1994.
Pada tahun 2000-an, film animasi layar lebar ‘Homeland’ dan ‘Janus Prajurit Terakhir’ sempat memberi kita harapan akan masa depan industri film animasi. Video klip dengan teknik animasi juga sempat menjadi tren.
7 Ritme Mantap Lagu Soundtrack Film Nasional
Beberapa festival juga berhasil diselenggarakan mulai tahun 2007 antara lain CAMS AWARD dan Indonesia Creative Idol . Program penyiaran serial animasi juga mulai ditayangkan di 25 stasiun TV lokal seIndonesia.
Program penyiaran tersebut tentunya menayangkan film seri animasi yang diproduksi oleh CAM’S dan beberapa studio animasi ternama di Indonesia antara lain, Kojo Anima Bandung dan K-deep Animation Malang.
Sebetulnya bakat animator di Indonesia amat banyak dan maju, namun mereka tak didukung oleh manajemen kuat dan rapi. Animator Indonesia sudah biasa menggambar atau membuat wayang kulit maupun wayang golek, warisan leluhur kita piawai dalam membuat candi dan pura, sehingga gambar detail dan indah bukan masalah bagi masyarakat Indonesia.
