Di era digital saat ini, arus informasi beredar dengan sangat cepat dalam kuantitas yang sangat masif. Sangat tidak memungkinkan untuk menyaring satu per satu konten yang tersebar di internet. Sekalipun suatu negara memutuskan untuk melarang peredaran konten – konten tertentu di negaranya, menggunakan fasilitas VPN memungkinkan setiap pengguna internet untuk mengakses konten internet manapun.
Di Indonesia, belakangan ini banyak dari masyarakat yang menelan bulat – bulat pemberitaan, yang ternyata terbukti berita palsu. Seperti foto antara seorang pemimpin organisasi masyarakat keagamaan dengan salah satu pejabat gubernur provinsi di Indonesia yang bermusuhan, ternyata foto tersebut adalah hasil manipulasi seorang artis asal Indonesia dan sudah dari awal mengklaim bahwa foto tersebut dimanipulasi dengan tujuan hiburan.
Rendahnya literasi media di Indonesia menyebabkan berita hoax gampang menjadi populer dan budaya menyebarkan informasi melalui jaringan pribadi ketimbang menyertakan sumber pemberitaan yang terpercaya akan faktualitas dan validitasnya.
Supaya kamu tidak mudah termakan berita hoax, ini cara – cara membedakan antara berita hasil manipulasi dan berita faktual.
Cara membedakan berita hoax dan bukan
Ketahui kredibilitas media yang kamu baca
Kesalahan umum dari netizen Indonesia jaman now adalah mempercayai satu sumber pemberitaan yang bahkan belum jelas asal usulnya. Zaman now, setiap orang dapat dengan mudah membeli domain dan membuat media online abal – abal untuk menyebarkan pemberitaan palsu.
Bahkan, ada orang – orang yang merujuk berita melalui website dengan domain blogspot dan wordpress. Bukannya mengatakan bahwa platform tersebut buruk dan tidak bisa dipercaya, namun platform tersebut lebih ditujukan untuk blog personal dimana setiap orang bisa mendaftar secara gratis dan menuliskan apa saja yang mereka inginkan tanpa melalui proses kurasi dan editing.
Menyaring konten bacaan
Kamu perlu menyaring informasi apa yang kamu konsumsi, karena seperti makanan, jika informasi yang kamu konsumsi tidak sehat, maka otak kamu akan sakit. Sebagai pengguna media kekinian, kamu memiliki kebebasan untuk memilih informasi apa yang kamu perlukan dan berdampak positif untuk kamu, atau bahkan kamu bisa mengambil keputusan untuk tidak mengonsumsi informasi dari media manapun sama sekali. Mematikan televisi hanya membutuhkan satu kali pencet remote TV.
