 Viagra menjadi salah satu solusi utama untuk disfungsi ereksi pria (DE).
Viagra  meningkat 25% pada tahun 2015 dan terus meningkat dengan mantap. Hanya dalam satu tahun 1,7 juta Viagra dibagikan kepada pria yang mengalami masalah di ranjang.
Disfungsi ereksi pada umumnya dianggap sebagai kondisi yang hanya menyerang pria  tua, namun penelitian baru mengungkapkan pria muda rentan menderita DE. Penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Sexual Medicine, menunjukkan satu dari empat pria mengalami DE dalam kehidupan mereka.
Tapi apakah pria menyadari konsekuensi kesehatan dan potensi bahaya Viagra? Dr Seth Rankin, pendiri London Doctors Clinic, menjawab semua pertanyaan Anda tentang Viagra.
Apakah Viagra Aman?
Selama Anda tidak mengkonsumsi nitrat sangat sedikit kemungkinan adanya masalah. Viagra telah digunakan oleh jutaan pria  dan belum ada risiko kesehatan yang signifikan.
Tapi berbicara dengan dokter adalah cara terbaik meskipun Viagra tersedia bebas. Dengan asumsi Anda cukup sehat mengambil dosis yang dianjurkan, janganlah mengambil terlalu banyak.
Terungkap, Sayuran Ini Ternyata Bisa Gantikan Peran Viagra!
Jika terlalu banyak menggunakan Viagra, Anda mungkin mendapatkan priapisme yang merupakan ereksi panjang dan menyakitkan yang sering berlangsung berjam-jam. Priapisme adalah keadaan darurat medis, yang berarti Anda harus segera ke rumah sakit jika hal itu terjadi.
Ereksi yang berkepanjangan dapat merusak jaringan Mr P secara permanen. Â Viagra bisa menurunkan tekanan darah maka bisa menyebabkan masalah jantung, seperti detak jantung yang tidak teratur dan lebih parah lagi serangan jantung.
Adakah Konsekuensi Kesehatan Konsumsi Viagra?
Terkadang ereksi yang didapat bisa terlalu lama. Kadang-kadang dapat menyebabkan ereksi yang tidak hilang. Ereksi apapun yang berlangsung lebih lama dari 4 jam dapat menyebabkan masalah serius. Jadi segera temui dokter jika Mr P tak mau turun. Hal ini lebih mungkin terjadi kalau penggunaan viagra overdosis.
Apa Rekomendasikan Untuk Pria Dengan DE ?
Pertama berhenti minum obat atau minum terlalu banyak alkohol. Lalu berhenti merokok dan berolahraga. Â Kemudian berbicara dengan dokter hanya untuk memeriksa apakah mungkin ada hal lain yang terjadi dengan kesehatan Anda.
Terkadang, penyebabnya terkait dengan gaya hidup. Di sisi lain, bisa jadi pertanda penyakit jantung, diabetes, testosteron rendah, atau banyak hal lainnya, jadi perlu dicermati dan pergi ke dokter.
.){kind=link}