Kenali Beberapa Gejala Perusahaan yang Bakal Alami Kebangkrutan!

0
8
Alami Kebangkrutan

Sebagai seorang karyawan, jaminan masa depan dan karir Anda tentu menjadi hal yang sangat penting. Kenali Beberapa Gejala Perusahaan yang Bakal Alami Kebangkrutan!

Ada beberapa tanda sederhana sebenarnya yang bisa Anda jadikan sebagai patokan untuk melihat apakah perusahaan sedang dalam kondisi sehat atau sedang bangkrut.

Sebuah perusahaan tidak mengalami kebangkrutan dengan begitu saja, ada proses yang terjadi secara perlahan dan pasti. Mengetahui tanda atau ciri kebangkrutan perusahaan sejak awal akan memberikan Anda kesempatan untuk mencari kerja di tempat baru.

Apa sajakah tanda-tanda tersebut, perhatikan beberapa poin di bawah ini:

1. Gaji Mulai Tak Lancar

Ini bisa menjadi parameter sederhana untuk melihat kesehatan perusahaan. Ketika gaji Anda sudah mulai telat dibayarkan, atau justru tidak dibayar sama sekali, maka itu bisa menjadi salah satu tanda awal bahwa perusahaan sedang menuju kebangkrutan.

Tersendatnya gaji bisa dikarenakan kesehatan finansial perushaan tersebut sedang dalam episode negatif. Jadi, jika Anda sedang mengalami keadaan ini, maka ada baiknya jika Anda mulai memikirkan masa depan Anda di perusahaan tempat Anda bekerja tersebut. Jangan biarkan diri Anda bekerja dalam ketidakpastian yang akan merugikan Anda sendiri tentunya.

2. Mulai mengurangi fasilitas kantor

Fasilitas kantor seperti kendaraan, peralatan kerja bahkan alat-alat hiburan biasanya disediakan perusahaan untuk mendukung kinerja. Kalau kantor kamu mulai mengurangi fasilitas cari tahu terlebih dahulu alasannya pada HRD atau atasan.

5 Tanda Perusahaan dengan Budaya Kerja yang Buruk!

Bisa jadi pengurangan fasilitas dilakukan karena justru membuat pekerja tidak produktif. Namun, bila penjelasannya tidak memuaskan, Anda bisa curiga pengurangan fasilitas ini berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.

3. Cash Flow yang Rendah

Cash flow yang rendah biasanya disumbang oleh penjualan yang rendah. Kesulitan bersaing dengan kompetitor, bisa menyebabkan penjualan menurun, marjin keuntungan tergerus, hingga produk betul-betul menyumbangkan kerugian, karena terpaksa harus dijual dibawah ongkos produksi.

4. Besarnya Pinjaman Kepada Pihak Ketiga

Pinjaman yang besar, biasanya diperoleh pada saat perusahaan optimis, dan dikalkulasi mampu meningkatkan laba perusahaan secara dramatis. Nah biasanya, keputusan semi spekulasi ini, yang membawa perusahaan akhirnya harus menanggung beban bunga pinjaman yang terus menggerus laba bahkan menyebabkan perusahaan harus membayar bunga dari modal alias aset.

5. Perusahaan Tak Punya Rencana Cadangan

Setiap perusahaan yang sehat dan berkembang, selalu memiliki rencana dan strategi untuk menghadapi tantangan yang ada. Ketika perusahaan tak memiliki rencana atau strategi yang jelas maka tentu saja tinggal menunggu kehancurannya.

(Visited 315 times, 1 visits today)