3 Album Pemanis Senin Ini!

0
1

“Songs are as sad as the listener,” ujar Jonathan Safran Foer, penulis Extremely Loud and Incredibly Close. Ya, jika lagu itu memang mengekspresikan suasana sang penyanyi yang tengah sedih karena keadaan. Persis yang dilakukan Chris Martin dalam gubahan demi gubahan Ghost Stories. Ah, tapi bisa saja seseorang itu jadi ceria dan bernyanyi merdu bak Pentatonix, grup akapela yang sedang hangat-hangatnya. Lebih ceria lagi? Bisa jadi mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar MKTO beraksi. Ceria atau tidak, itu pilihan. Have a wonderful Monday!  

 

Pentatonix

Album : PTX Vols. 1 & 2 – Pentatonix

Label   : Sony Music

Memang tak ada rasa musik baru di bawah langit ini. Hmmm … memang tak ada lagu baru yang mengalun dari Pentatonix ini, tapi gaya bernyanyi mereka yang semi-akapela jadi poin lebih. Pentatonix atau PTX sendiri lahir dari Arlington, Texas, dengan lima vokalis utama: Mitch Grassi, Scott Hoying, Avi Kaplan, Kirstie Maldonado dan Kevin Olusola.

Mereka berhasil memenangi musim ketiga The Sing-Off-nya NBC pada 2011 dengan lagu andalan, Eye of the Tiger. Kemenangan mereka membuahkan kontrak rekaman dengan Sony Music.

Seperti yang dibilang tadi, tak ada lagu-lagu atau hit-hit baru dari grup vokal ini. Cover version Say Something-nya A Great Big World & Christina Aguilera jadi lebih syahdu dan menyayat hati di tangan Mitch dan kawan-kawan. Mereka juga lincah menjangkau nada-nada melankolis dan ya, Starships-nya Nicki Minaj. Lalu Radio active-nya Imagine Dragons yang tetap sangar meski cuma ditingkahi iringan biola. Wajib dengar!

 

MKTO

Album : MKTO

Label   : Sony Music

Dunia musik selalu akan kekurangan duo-duo bermusik renyah. Go West, Roxette, Lighthouse Family jadi sederet duo yang memang tak tergantikan hingga detik ini. MKTO memang terlalu muda untuk dibandingkan mereka, tapi apa daya karena tak ada lagi duo yang muncul di era ini. Thank You dan Classic bolehlah jadi penggelitik telinga ringan.

Gubahan lainnya seperti Could Be Me bisa jadi teman saat kantuk menyerang. Atau pilih saja God Only Knows yang bergaya pop renyah ’90-an. Heartbreak Holiday juga bisa jadi melodi penyegar suasana minum kopi tanpa harus jadi prejudis. Mau yang funky? Goodbye Song bisa jadi track berikutnya.  

 

Coldplay

Album: Ghost Stories 

Label: Warner Music Indonesia

Jika sedang duduk santai dan menikmati Ghost Stories ini, mengertilah kalau Anda sedang mendengar jeritan hati patah hati Chris Martin. Maklum saja mengingat album ini dibuat saat dirinya menghadapi masa perpisahan dengan sang istri.

Alhasil Ghost benar-benar gelap layaknya dunia hantu. Tembang pembuka Always In My Head yang sendu tapi syahdu jadi penandanya. Always menebar raungan melodi gitar yang muram, meningkahi lirih Chris # I think of you, I haven’t slept. I think I do … but, I don’t forget … # Pedih. Mungkin ini cara Chris mengungkap kepedihan.

Entah kenapa, meski terasa sangat kelam dibanding lima album sebelumnya, Ghost justru terasa lebih easy listening di telinga. Nikmati saja True Love, Ink, O dan A Sky Full of Stars baik-baik. Oh ya, judul yang disebut terakhir jadi salah satu melodi dessert manis, khas hit Coldplay yang gegap-gempita di album-album sebelumnya.

Ghost pun jadi semacam obituari tentang cinta, tepatnya obituari pria yang berduka karena perpisahan dadakan yang tak disangka-sangka. Obituari yang tak cengeng.

(Visited 53 times, 1 visits today)