Menurut sebuah penelitian, menulis surat cinta pada diri sendiri akan meningkatnya kepuasan wanita akan tubuhnya sendiri. Tapi bagaimana jika surat itu ditujukan ke bokongnya sendiri?
Tersebutlah personal trainer alias pelatih gym, Victoria Dariano, yang tak puas dengan penampilan dirinya terutama di bagian bokong. Sekilas nampak dirinya segar-bugar, tapi lengkungan di bokong serta selulitnya selalu menganggu.
Victoria merasa tak nyaman dengan kehadiran “gangguan” itu di bokongnya, terlebih saat di pantai dan memakai bikini. Dia merasa bokongnya jauh dari kata ‘sempurna’. Dia banyak habiskan waktu demi memoles ‘kekurangannya’ ini.
Hingga sampai suatu waktu Victoria sudah cukup muak dengan lengkungan berikut selulit dan mengirim surat cinta kepada bokongnya di Instagram!
Dalam posting-an berbunyi Dear Butt Dimple dia memulainya. Victoria mengingat seluit dan lengkungan itu sudah muncul saat ia berusia 15 tahun. Sejak itu, mereka punya dampak yang sangat negatif dalam hidupnya. Victoria jadi merasa kurang percaya diri dengan penampilannya.
4 Dampak Jika Kamu Melakukan Hubungan Pacaran yang Backstreet…
“I would never feel confident in a bikini because I thought everyone was staring at you. I would never wear my favourite leggings because again I always thought people were staring at you.” Demikian bunyi penggalan suratnya.
Victoria kerap melihat lengkungan dan selulitnya berjam-jam di cermin, meremasnya dan bertanya-tanya mengapa hal itu ada di dirinya. Ia pun berusaha keras dengan berlatih sembari berharap hal itu bisa hilang.
Victoria juga bilang, selama bertahun-tahun, hal ini bikin ia merasa tak aman, stres, nggak percaya diri.
5 Gaya Bercinta Berikut Ini, Pas Banget Dilakukan Sesuai Suasana Hati..
Tapi diakhir surat, Victoria belajar untuk menerimanya. Dirinya menulis, “You will no longer make me feel unworthy, not good enough or not in shape because of you. I will no longer be afraid to wear certain bathing suits or leggings because of you. I will no longer hide you. You are what you are and I have finally come to peace with that. I have finally accepted you.”
