5 Perbedaan Atasan yang Baik dan Atasan yang Menyebalkan!

0
3
Atasan

Di setiap perusahaan, pasti ada atasan yang baik dan memiliki gaya kepemimpinan yang dihormati oleh orang banyak. 5 Perbedaan Atasan yang Baik dan Atasan yang Menyebalkan!

Disetiap perusahaan, pasti ada atasan yang baik dan memiliki gaya kepemimpinan yang dihormati oleh orang banyak. Tetapi sebaliknya juga, disetiap perusahaan banyak atasan yang menyebalkan dan tidak dihargai oleh anak buahnya.

Kepemimpinannya selalu menjadi momok dan bahan gosipan anak buah. Sayangnya sebagai atasan, banyak pemimpin tidak sadar apakah gaya kepemimpinannya akan merugikan atau membawa dampak positif buat orang banyak.

Atasan yang MENYEBALKAN:

1. Merasa dirinya lebih tinggi, oleh karena itu semua harus hormat padanya ( kadang harus ”disembah-sembah” & disanjung, anak buah harus ”berbungkuk-bungkuk” melayani atasan jenis ini )

2. Hanya jadi ”Tukang Suruh”. Pola pikir yang ia miliki : ”sebagai atasan, tugas saya hanya berikan tugas dan nagih hasilnya saja”. Tipe atasan seperti ini malas mengembangkan anak buahnya

3. Hanya mau diberikan masukan yang baik-baik saja, dan sulit terima kritikan atau masukan dari anak buahnya. Akibatnya, atasan seperti seringkali terlambat ”mengendus” permasalahan ditingkat bawah. Seringkali ia baru tahu atau menjadi sadar kalau semuanya sudah jadi ”bonyok”.

Inilah Gerak-Gerik Si ‘Pencari Muka’ di Kantor yang Mesti Anda Ketahui!

4. Tidak mau dipersalahkan. Kalau muncul suatu permasalahan, ia selalu cari kambing hitam dengan menyalah-nyalahkan orang lain atau anak buahnya. Kalaupun jelas-jelas ia bikin kesalahan, tipe atasan buruk tidak pernah akan berkata ”Saya minta maaf”. Malah yang terjadi, dia akan menuding kekiri-kekanan

5. Cenderung satu arah. Jarang menghargai pendapat atau ide dari orang lain. Selalu merasa pendapatnya terbaik. Jarang mengadopsi ide-ide karyawan. Jarang memberikan kesempatan pada karyawan untuk sampaikan berbagai gagasan. Selalu mau menang sendiri didalam rapat atau perdebatan.

Atasan yang BAIK

1. Selalu merendahkan hati untuk membantu anak buahnya menjadi maksimal didalam melaksanakan tugas-tugas. Selalu menggunakan kata “kami” , bukan “aku”. Selalu mau turun kebawah untuk menawarkan bantuan.

2. Mendelegasikan tugas kepada anak buah secara benar, yaitu :

a. Pastikan anak buah benar-benar 100% mengerti tentang tugasnya

b. Pastikan anak buah cukup terampil melakukan tugas-tugasnya

c. Bila anak buah kurang terampil, si atasan akan melatih hingga si anak buah terampil

3. Bersedia mendengar dari siapapun berbagai masukan yang positif maupun yang negative. Selalu mencari informasi ( positif maupun negatif ) untuk mengantisipasi agar masalah tidak menjadi besar.  Menyimak dengan baik setiap masukan yang diterima ( tidak counter balik setiap input yang diberikan ) dan mencoba menelaah lebih dalam.

4. Bersedia dikritik bila atasan salah. Bersedia meminta maaf bila melakukan kesalahan. Terbuka untuk dikoreksi demi kepentingan bersama dan perusahaan

5. Terbuka pada berbagai saran dan masukan. Setiap ide yang diajukan karyawan, akan disimak dengan baik dan dicerna. Setiap ide karyawan yang masuk akal dan menguntungkan perusahaan, akan diadopsi. Selalu mendorong karyawan sampaikan berbagai gagasan kreatif. Bersedia mengalah, apabila ide atasan kurang efektif didalammencapai target.

 

(Visited 372 times, 1 visits today)