Masalah Paling Umum dari Pernikahan Setelah Sepuluh Tahun Bersama

0
10

Fase kritis pernikahan di tahun ketiga dan ketujuh telah dilalui. Kini setelah pernikahan mencapai tahun ke sepuluh, permasalahan akan semakin sering muncul.

Apabila Anda dan pasangan memiliki minat yang berbeda, cobalah untuk menemukan satu kesamaan untuk bisa dilakukan bersama. Tapi jika hampir tidak memiliki kesamaan, kalian adalah definisi berlawanan yang menarik, jadi rangkul perbedaan di antara kalian.

Mulai merasa seperti teman sekamar daripada pasangan

Menjaga percikan tetap hidup pasti membutuhkan usaha di dalamnya, terutama untuk hubungan jangka panjang. Jika Anda dan pasangan tidak memiliki niat untuk menjaga hubungan tetap kuat dan harmonis, baik itu melalui kebiasaan kecil seperti makan malam yang teratur, bertukar pikiran, menghabiskan waktu bersama di rumah, maka mungkin akhirnya malah terlihat seperti teman sekamar saja. Pasangan yang telah bertahun-tahun bersama mungkin akan melepaskan fokus satu sama lain, dan memberikan semua perhatian untuk memikirkan kehidupan sehari-hari. Dengan mudah kalian akan berubah menjadi mitra dalam mengelola keluarga, bukan lagi sekedar pasangan dalam percintaan.

Mulai bosan dengan rutinitas hidup

Dalam pernikahan, tidak realistis untuk mengharapkan setiap hari menjadi sesuatu hal yang baru, sedangkan masing-masing dari kalian tentu memiliki segudang aktivitas berbeda. Kebosanan dalam pernikahan biasanya merupakan pertanda bahwa Anda dan pasangan sudah mulai saling menerima hubungan begitu saja. Aktivitas kalian menjadi terlalu rutin atau bisa juga karena kalian menghindari timbulnya masalah. Coba lakukan diskusi, atau berani melakukan perubahan dalam rutinitas kalian. Tidak masalah apa yang kalian lakukan selama itu menjadi sesuatu yang berbeda.

pernikahan

Kehidupan seks kian memudar

Kehidupan seks pasangan yang sudah menikah mungkin akan naik dan turun selama bertahun-tahun karena sejumlah alasan, diantaranya, masalah kesehatan fisik atau mental, sudah memiliki anak, efek samping dari obat-obatan tertentu, stres, masalah tidur, dan lainnya. Tapi jika kalian tidak berkomitmen untuk mengembalikan itu semua, malah akan membuat salah satu atau kalian berdua merasa tidak lagi bergairah. Biasanya keintiman seksual tidak secara tiba-tiba berhenti, tapi seperti banyak hal lainnya, setelah lebih dari sepuluh tahun menjalaninya, semua itu menjadi semakin berkurang. Coba dengan jujur ​​mendiskusikan masalah ini dengan pasangan, betapapun tidak nyamannya itu. Dan ketika kalian sudah siap untuk kembali melakukannya lagi, tidak masalah jika awalnya akan terasa sedikit canggung.

Berpikir bahwa pernikahan telah menjadi penghalang untuk mencapai tujuan hidup

Ketika sudah menikah, prioritas kalian akan bergeser. Ini sudah bukan tentang Anda seorang lagi, tapi juga pasangan, dan anak-anak. Akibatnya, kalian akan sering berkorban dan berkompromi secara pribadi sehingga dapat menghalangi langkah tertentu atau tujuan hidup lainnya, seperti memulai bisnis sendiri atau mencoba hobi baru. Banyak pasangan mengorbankan impian mereka hanya untuk menjaga stabilitas dalam keluarganya.

Menjaga Rutinitas Seks Dalam Hubungan Pernikahan Agar Tetap Intim

Toleransi terhadap satu sama lain mulai hilang

Pada tahun-tahun pertama pernikahan, Anda cenderung untuk saling mengerti satu sama lain. Ketika pasangan melakukan sesuatu yang salah, Anda memakluminya dan mencoba memahaminya. Namun seiring berjalannya waktu, Anda berubah menjadi semakin tidak sabar. Hal-hal yang biasanya penuh dengan tawa kini berubah menjadi tegang dan kaku. Pada awal pernikahan, kalian memiliki banyak cinta satu sama lain yang menutupi semua kekurangan, namun ketika pernikahan sudah berjalan bertahun-tahun, kesabaran pun memudar seperti sudah tidak ada lagi toleransi. Ketika ini semua terjadi, cobalah untuk mengingat bahwa Anda dan pasangan berada di tim yang sama, bukan berada di tim yang berbeda.

Berhenti merayakan momen penting, baik yang besar maupun kecil

Di awal pernikahan, kalian akan menemukan alasan untuk merayakan acara apa pun yang berhubungan dengan hubungan kalian. Namun seiring berjalannya waktu, perayaan-perayaan itu semakin jarang terjadi. Dengan seringnya melakukan perayaan itu berarti menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada satu sama lain. Kalian dapat merencanakan kumpul bersama teman dan keluarga atau meluangkan waktu untuk merayakan berdua saja. Apa pun yang kalian putuskan bersama, buat itu semua menjadi istimewa. Singkatnya, jangan berhenti berkencan hanya karena kalian sudah lama bersama.

Lupa bagaimana cara bersenang-senang dan melakukan hal konyol bersama

Seiring bertambahnya usia dan tekanan yang semakin menumpuk, banyak dari kita jatuh ke dalam jebakan jalan hidup yang terlalu serius. Kita kehilangan rasa untuk bersantai dan bersenang-senang, selera humor pun semakin berkurang. Untuk mengatasi hal ini, cobalah lebih bersantai dan jangan terlalu serius menjalani hidup. Carilah topik ringan yang mengundang tawa, hal-hal konyol yang pernah kalian lalui bersama jadikan sebagai bahan lelucon di antara kalian.

Inilah 5 Penyebab Kenapa Tahun Pertama Pernikahan Merupakan Masa-Masa Tersulit!

Mendengarkan tidak lagi menjadi penting

Ini berlaku untuk kalian berdua. Dengarkan apa kata pasangan, dan biarkan pasangan mendengarkan apa yang keluar dari mulut Anda. Bisakah kalian mengatakan apa pun dengan cara yang lebih baik? Cara yang tidak merendahkan? Dengan suara yang tenang dan bukan dengan nada tinggi? Masalah apa pun yang kalian miliki saat menikah akan menjadi masalah yang sama selama sepuluh tahun. Masalah tidak akan berubah, karena orang pun tidak berubah. Tentu saja orang bisa tumbuh, dan menjadi lebih baik dengan bertambahnya usia, tapi secara umum, itu semua hanyalah omong kosong yang sama, dan tidak akan hilang hanya dalam semalam saja.

Teman-teman kalian akan bercerai, tapi itu bukan refleksi dari pernikahan Anda sendiri. Sayangnya, ketika pernikahan teman-teman mulai berantakan, dan perceraian pun sering terjadi, itu tidak berarti pernikahan Anda juga harus hancur. Jawabannya adalah menyadari bahwa mereka adalah orang yang berbeda dengan kalian, dan dengan masalah yang berbeda pula.

(Visited 456 times, 1 visits today)