Hati – Hati Ya Guys.. Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Resiko Kematian

0
3

Tidur adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh kita sehabis melakukan aktivitas sepanjang hari. Namun, jika tidur lebih sering diatas jam yang sudah di anjurkan tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh bahkan bisa menyebabkan resiko kematian.

Dilansir dari Healthline, studi ilmiah baru – baru ini menjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang berarti pada tubuh manusia. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko anda mengalami sejumlah masalah kesehatan yang sangat serius, di antaranya diabetes, penyakit jantung, obesitas, sleep apnea (pernapasan sering berhenti saat tidur), hingga risiko kematian dini.

Tidur termasuk dalam aktivitas yang punya segudang manfaat. Saat anda tidur, otak akan melepaskan hormone dan senyawa yang membantu beberapa proses dalam tubuh, di antaranya:

  1. Tidur selama 7 sampai 8 jam bisa dapat memperpanjang umur anda

Terlalu banyak atau kurang tidur ternyata dapat dikaitkan dengan harapan hidup seseorang, meskipun hal ini juga bisa dipengaruhi oleh berbagai hal seperti penyakit. Namun, setidaknya lama dan kualitas tidur cukup berperan dalam memperpanjang umur Anda.

Hal ini dibuktikan oleh periset asal Inggris dan Italia yang menganalisis data dari 16 studi terpisah. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1,3 juta orang dengan melihat kebiasaan tidurnya. Fakta mengejutkan menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam cenderung berisiko mengalami kematian dini sebesar 12 persen.

Mereka juga menemukan bahwa orang yang mengurangi waktu tidur dari tujuh jam menjadi lima jam atau kurang memiliki 1,7 kali risiko kematian lebih cepat. Maka secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa salah satu manfaat tidur cukup adalah memanjangkan harapan hidup.

 

  1. Dapat mengendalikan nafsu makan

Saat Anda tidur di malam hari, kebutuhan kalori akan berkurang karena minimnya pergerakan. Hal inilah yang membuat kebutuhan energi menjadi menurun. Namun, saat Anda kurang tidur, organ otak akan menurunkan kadar leptin, yaitu hormon yang menciptakan rasa kenyang. Akibatnya, Anda menjadi mudah lapar. Kemudian, Anda akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh sehingga pada akhirnya Anda memutuskan untuk makan lebih banyak. Hal ini akan diperparah bila Anda kurang berolahraga sehingga berat badan Anda semakin tidak dapat dikendalikan.

Tidak hanya untuk orang dewasa, kurang tidur juga bisa memengaruhi kesehatan anak-anak. Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur mengalami risiko obesitas dan peningkatan indeks massa tubuh (IMT). Bila dibiarkan terus menerus, efek ini akan terus berlanjut hingga mereka dewasa. Untuk mengetahui apakah indeks massa tubuh Anda saat ini sudah ideal, hitung dengan kalkulator IMT.

 

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Ketika anda tidur, sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan senyawa yang disebut sitokin. Senyawa ini memiliki efek perlindungan pada sistem kekebalan tubuh Anda dengan membantu melawan peradangan dan infeksi. Tanpa tidur cukup, Anda mungkin tidak memiliki cukup sitokin untukmenghalangi tubuh Anda dari sakit. Sebuah studi yang dilakukan pada 2013 menemukan bahwa kurangnya jam tidur dapat meningkatkan jumlah senyawa peradangan di tubuh. Kondisi ini sama dengan saat Anda mengalami asma atau alergi.

 

  1. Meningkatkan daya ingat

Anda merasa sering lupa? Nah, bisa jadi karena Anda kurang tidur. Pasalnya, salah satu manfaat tidur adalah dapat memperkuat ingatan Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur setelah belajar dapat membantu meningkatkan memori. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda akan cenderung mudah lupa terhadap hal-hal yang pernah Anda lewati sebelumnya.

Tidur selama tujuh sampai delapan jam dapat membuat Anda mengalami semua tahap tidur. Dua fase tidur, yaitu fase REM dan slow wave sleep dapat melancarkan proses mengingat dan berpikir kreatif. Sementara itu, orang yang kurang tidur akan mengalami beberapa hal yang dapat mengganggu daya ingat, di antaranya:

– Sulit menerima informasi, karena neuron pada otak bekerja terlalu keras.

– Cenderung menafsirkan kejadian secara berbeda.

– Cenderung kehilangan kemampuan untuk mengingat-ingat informasi tertentu.

 

Author : M. Robby

(Visited 196 times, 1 visits today)