Multi Bintang Resmikan Fasilitas Biomassa Pertama di Industri Consumer Goods

0
2
Fasilitas Biomassa

Dalam rangak mewujudkan komitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia, Multi Bintang Resmikan Fasilitas Biomassa Pertama di Industri Consumer Goods

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Multi Bintang) meresmikan fasilitas biomassa
di lokasi operasionalnya di Sampangagung, Mojokerto, Jawa Timur. Fasilitas biomassa ini akan menghasilkan energi baru terbarukan (EBT) yang menggantikan penggunaan bahan bakar gas alam. Dengan beralih ke EBT maka emisi CO 2 dari operasional brewery Sampangagung berkurang hingga 90% atau setara dengan 5.000 ton CO.

“Sebagai salah satu perusahaan minuman terkemuka di Indonesia, kami sangat bangga
dengan pencapaian ini. Peresmian fasilitas biomassa di brewery Sampangagung
merupakan bukti bahwa selain bertanggung jawab menghasilkan produk-produk minuman berkualitas, Multi Bintang juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya,” kata Cosmas Batubara, President Commissioner PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

Multi Bintang Sajikan Pelatihan Penyajian Minuman Beralkohol…

Bekerja sama dengan PT Tasma Bio Energi, perusahaan penyedia fasilitas biomassa, Multi Bintang menggantikan energi panas, yang selama ini berasal dari gas alam (energi fosil), dengan EBT untuk memanaskan boiler yang digunakan dalam proses brewing dan operasional brewery lainnya. “Saya apresiasi PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang sudah membuat inovasi pertama untuk energi terbarukan, yang paling penting adalah multi effect dari circular economy-nya,” Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi.

Hal ini tentunya sejalan dengan amanat UU Perindustrian 3/2014 mengenai transformasi menyeluruh industri nasional menjadi industri hijau. UU tersebut mengamanatkan pelaku usaha untuk efisien dalam penggunaan bahan baku, energi dan air. Dengan proses produksi yang efisien pastinya akan meningkatkan keunggulan daya saing produk di pasaran.

Limbah dari pengoperasian fasilitas biomassa ini nantinya juga akan dapat digunakan
kembali sebagai bahan baku pupuk organik untuk mendukung pertanian masyarakat sekitar, yang dengan sendirinya, akan menciptakan fondasi awal dari sebuah pembentukan ekosistem circular economy untuk masyarakat sekitar.

(Visited 86 times, 1 visits today)