Ya, musim hujan masih betah menghampiri hari-hari kita hingga tiga sampai empat bulan kedepan. Tak bijak rasanya bila Anda terus menerus menggerutu, sebab ternyata masih banyak daerah lain di dunia ini yang punya curah hujan jauh lebih tinggi ketimbang kota-kota di Tanah Air. Berikut beberapa daerah yang dimaksud:
India
Ada dua kawasan di India yang dijuluki sebagai desa terbasah di dunia. Pertama, Mawsynram yang tercatat punya curah hujan tahunan rata-rata 11.871 mm. Penduduk di sana bahkan harus menggunakan rumput sebagai alat kedap suara di rumah mereka. Kedua, Cherrapunji dengan curah hujan tahunan rata-rata 11.777 mm. Jika tiba musimnya, hujan di sana bisa turun selama 15-21 hari berturut-turut. Dan yang ironis, meski didapuk sebagai tempat terbasah kedua di bumi, penduduk desa di sana kekurangan air permukaan di musim dingin selama berbulan-bulan.
Kolombia
Tempat ketiga terbasah di dunia berada di Kolombia, tepatnya di Tutendo. Curah hujan tahunan di sana rata-rata 11.770 mm. Perlu diketahui, dalam satu tahunnya, Kolombia mengalami dua kali musim hujan.
Guinea
San Antonio de Ureca, desa kecil di Kepulauan Bioko, Guinea, ini merupakan daerah paling basah di Benua Afrika. Curah hujan tahunan rata-rata di kawasan tersebut 10.450 mm. Musim kemarau di sana terjadi hanya dari bulan November hingga Maret, sementara sisanya adalah hujan deras. Selama musim kemarau, para wisatawan bisa menyaksikan penyu datang ke pantai untuk bertelur.
Kamerun
Tempat terbasah di dunia selanjutnya berada di Desa Debundscha, tepatnya di kaki Gunung Kamerun, puncak tertinggi Afrika. Curah hujan tahunan rata-rata di sana 10.299 mm.
Hawai
Daerah yang punya curah hujan tinggi di kawasan Hawai ada di tiga lokasi. Pertama, Big Boy dengan curah hujan tahunan rata-rata 10.272 mm. Tingginya curah hujan di sana disebabkan oleh angin timur yang membawa uap air dari Pasifik. Kedua, Kukui yang punya curah hujan tahunan rata-rata 9.293 mm. Sedangkan yang terakhir adalah Gunung Waialeale dengan curah hujan tahunan rata-rata 9.763 mm.
