Luar angkasa adalah hampa udara. Bercinta di luar angkasa yang nol gravitasi, bikin sulit untuk membayangkan bagaimana itu bisa terjadi.

Ya, ruang angkasa itu perbatasan akhir, pintu gerbang ke peradaban lain, sumber keajaiban dan penuh spekulasi.

Wartawan Gizmodo, Ryan F. Mandelbaum dan Rae Paoletta, mewawancarai  astronot Mike Massimino, yang telah menempuh dua perjalanan ke luar angkasa memperbaiki Teleskop Luar Angkasa, Hubble.

Pertanyaannya rada nyeleneh, mereka tanya ke Massimino, ‘Apakah bercinta bisa  berbahaya di luar angkasa?’

Massimino pun menjawab, ada lebih banyak hal berbahaya yang bisa dilakukan di luar angkasa daripada bercinta. Apakah seorang anak dapat diciptakan di luar angkasa itu juga masih buram.

Hmmm …

“Jika Anda mencari seks bukan untuk berkembang biak tapi hanya untuk menikmatinya, itu satu hal. Tapi bagaimana janin bisa berkembang dalam gravitasi nol?” kata Massimino. “Mungkin itu tidak akan berjalan dengan baik.”

Durasi Bercinta Sampai Klimaks Itu Cuma 19 Menit?

NASA sebenarnya tak melarang seks di luar angkasa, hanya saja hal itu  dilarang karena tak sesuai kode etik dan standar profesional sesama astronot.

Profesor Anja Geitmann, Dekan di Universitas Montreal, sebelumnya telah melakukan penelitian terkait seks di luar angkasa.

Menurut dia, yang akan jadi masalah utama bagi seseorang saat melakukan hubungan seks di luar angkasa adalah: bercinta itu butuh gravitasi untuk mendorong satu pasangan terhadap yang lain.

Jangan Salting, Sikat 5 Tip Bercinta Bagi Pemilik Mr. P Mini!

“Tambahan lagi, pesawat ruang angkasa biasanya punya ruang yang terbatas sehingga akan menyulitkan gerakan di sana,” ujar dia.

Dan yang paling parah, dengan tak adanya gravitasi tak hanya memengaruhi gerakan fisik, tapi juga bisa menyebabkan masalah dalam tubuh. Sirkulasi darah di ruang hampa bisa bikin pria sulit ereksi. Waduh!

berbagai sumber

editor o.j.