Anda tidak harus menjadi orang yang paling menarik untuk membuat orang lain terkesan. Kesan pertama akan terlihat setelah Anda berkenalan dengan orang baru.
Lima hingga sepuluh menit di awal adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat kesan pertama. Apakah itu wawancara kerja atau bertemu dengan orang baru di luar, Anda harus bersikap baik untuk membuat kesan pertama yang tepat. Gugup dan canggung adalah hal yang wajar, terutama bagi Anda yang pemalu. Ada beberapa orang yang memang memiliki kualitas ini secara alami yaitu melakukan pertemuan yang mudah diingat oleh orang lain setelahnya.
Perkenalan
Sesuatu yang mendasar seperti ‘senang bertemu dengan Anda’ setelah mereka menyapa atau mengajak Anda berkenalan dapat menghindari ketegangan dan kecanggungan. Mengingat namanya adalah salah satu cara untuk memberikan kesan pertama yang baik, jelas mereka akan terkesan ketika Anda menyebut namanya, itu menunjukkan Anda benar-benar menyimak.
Bersikap baik
Orang lain akan membalas perasaan yang sama ketika Anda berhasil membuat mereka tersenyum. Cobalah untuk membuat pujian kecil sebagai permulaan. Jika Anda tidak menemukan sesuatu hal yang baik untuk dikatakan, jangan dipaksakan.
Melakukan percakapan yang seimbang
Ini berarti Anda mendengarkan sebanyak apa yang Anda katakan. Percakapan yang seimbang adalah ketika kedua orang saling berinteraksi dan keduanya pun saling berkontribusi dalam pembicaraan. Berbicara dengan seseorang yang hanya mau didengar atau terlalu banyak berbicara tanpa henti bukan berarti menjadikannya orang yang tahu segalanya, tapi ini adalah sesuatu yang dihindari oleh semua orang.
Kontak mata
Tidak peduli siapa yang Anda ajak bicara, biasakan selalu menatap ke matanya secara langsung. Bahwa mata adalah cermin jiwa, di samping itu, menjaga pandangan menunjukkan Anda tertarik pada apa yang mereka katakan. Saat sedang berbicara dengan seseorang, penting untuk melakukan kontak mata yang artinya Anda secara aktif mendengarkan apa yang mereka katakan.
Pria, Ini 4 Bahasa Tubuh yang Perlu Anda Lakukan saat Kencan Pertama!
Tersenyum
Jangan pernah meremehkan kekuatan senyum, karena dapat membalikkan situasi yang buruk dalam sekejap. Ekspresi wajah sangat penting ketika membuat kesan pertama yang baik, dan ini alat terbaik, serta paling efektif dalam kehidupan sosial Anda. Tersenyum membuat orang lain merasa lebih nyaman di sekitar Anda.
Berbicaralah dengan jelas
Banyak orang memiliki hal-hal indah untuk dikatakan tetapi tidak percaya diri. Saat Anda berbicara, pastikan bahwa Anda berbicara dengan jelas. Jika orang lain berulang kali meminta Anda untuk berbicara atau mengulangnya kembali, berarti Anda tahu ada yang salah dari cara bicara Anda. Penting untuk menjaga pola bicara Anda, ini akan menghindari percakapan yang membosankan atau monoton. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang berbicara dengan suara yang lebih dalam, dan lebih tenang, dianggap lebih serius.
Sesuaikan cara berpakaian
Anda tidak perlu berpakaian seolah-olah ikon mode, tetapi penting untuk terlihat menarik. Tujuannya adalah untuk tampil rapi, tergantung pada orang atau lingkungan yang Anda kunjungi, pilihlah pakaian yang dapat meninggalkan kesan baik. Berpakaianlah yang sesuai, karena pada akhirnya, ini akan membuat orang lain tidak terganggu saat melihat Anda.
Menunjukkan ketertarikan
Kontak mata ditambah dengan isyarat nonverbal dapat membantu Anda terlihat tertarik saat orang lain sedang berbicara. Anda tentu ingin memiliki minat pada apa yang orang lain katakan, tidak peduli seberapa membosankan topik pembicaraan mereka. Cara yang bagus untuk membuat kesan yang baik adalah dengan menunjukkan diri Anda tertarik pada pembicaraan orang tersebut.
Perhatikan bahasa tubuh
Menurut penelitian 93% dari semua komunikasi harian sebenarnya nonverbal. Itu berarti bahwa hanya 7% dari apa yang Anda katakan penting, yang lainnya muncul melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Satu hal yang menarik tentang psikologi manusia yaitu kebanyakan dari kita secara naluriah mencerminkan bahasa tubuh masing-masing. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami emosi yang sama cenderung mengalami rasa saling percaya, koneksi dan pemahaman satu sama lain.
